Seorang prajurit yang berada di barisan depan memberi isyarat, mereka tidak lagi merayap maju namun menyebar tanpa merusak susunan yang benar-benar rapi serta terukur. Kini,...
Keadaan itu berlangsung dalam ukuran waktu sedang. Ketertarikan Agung Sedayu makin bertambah pada saat lolongan panjang membuncah di tengah riuh suitan berlengking tinggi. “Ini tidak...
Ki Garu Wesi hanya terperangah. Benar-benar di luar dugaan! Sikap dan kata-kata yang terucap dari senapati pasukan khusus itu, sungguh, berada di luar kebiasaan seseorang...
Ketika ia telah mencapai sebatang pohon untuk menyandarkan punggung, Ki Tunggul Pitu merasakan angin kemenangan begitu dekat. Hanya sejangkauan lengan menurutnya. Meski demikian, ia masih...
Cambuk Agung Sedayu telah membawa gelisah bagi Ki Tunggul Pitu. Meskipun ia tidak lagi berhadapan langsung dengan senapati pasukan khusus, namun kekuatan Agung Sedayu seolah...
“Kematian yang tidak terduga karena serangan kecil selalu menjadi kejutan yang mematikan!” kata Ki Garu Wesi dalam hati. Ia mengabaikan kata curang yang mungkin ditujukan...
Dan begitulah Agung Sedayu. Ia bergerak ke kiri namun ujung cambuknya berputar lalu menghantam melalui sisi sebaliknya. Ketika ia meloncat surut, Agung Sedayu dengan tangkas...
Ibarat perebutan mangsa antar dua kelompok serigala kelaparan. Agung Sedayu menerjang Ki Tunggul Pitu dengan putaran cambuk yang bergulung-gulung. Ia mendatangi lawannya dengan rasa gamang...